Subscribe:

Pages

Sabtu, 15 Oktober 2011

SEHARUSNYA KAU PERGI


“Aku nggak tau, maunya kamu itu apa. Udah jelas-jelas Fery itu suka banget sama kamu, sayang dan perhatian. Kenapa sich dia kamu putusin,” tanya Jeni yang nggak habis pikir tentang kelakuan Ega.

“Aku nggak suka sama dia,” jawab Ega lantang
“Kalau kamu nggak suka, kenapa kamu terima dari awal, waktu dia nembak kamu?”
“Yach, aku kan nggak tau sikap dan sifat dia kayak itu. Ternyata udah dijalanin, aku rasa aku nggak cocok aja sama dia”.
“Tapi kan kalian baru sebulan jalan bareng. Kamu butuh waktu Ga, agar kamu tau banyak soal Fery”.
“Duh..... Jen. Waktu sebulan itu cukup lama. Mau berapa lama lagi sich? Lagian aku udah bosan sama dia”.

CERPEN SEDIH REMAJA - "G I T A"

Kadang hal yang diharapkan berbenturan dengan kenyataan. Orang menganggapnya sebagai takdir. Di sitiulah perasaan bermakna, salah satunya adalah cinta. Apa yang dialami Gita memang biasa, terjadi pada manusia umumnya. Tetapi ini menjadi luar biasa, ketika ia merasa bahwa simpatinya sebagaimana pungguk merindukan bulan.

Sudah dua minggu ia memendam seribu rasa yang membuat jantungnya berdebar kencang saat melihat sang pujaan hatinya.

“Kita pilih duduk di sini aja. Ayo dong ceritain gebetan barumu,” tiba-tiba terdengan suara serak yang mengusik lamunan Gita.
“Iya... Ri, mumpung kita ngumpul nih,” jawab teman Qori. Gita 

Selasa, 11 Oktober 2011

SAHABAT SEJATI

Sahabatku yang bernama Reza merasa hidupnya sudah merasa lengkap, reza berkata, aku punya ayah yang baik padaku dan ibu selalu sayang padaku,bahkan aku berasal dari keluarga yang kaya dan akupun pandai dalam pelajaran apapun ,ia pun merasa puas dan bahagia , reza mempunyai sahabat sejati yang bernama Lili. Ke 2 nya masih duduk di bangku SMP.
           

Sabtu, 08 Oktober 2011

CERPEN SEDIH - Arti Persahabatan


Misha sinkap kembali tabir ingatannya. Sharon. Manis nama itu, semanis orangnya. Dialah kawan karib Misha yang selalu diingatannya. Sudah enam tahun mereka mengenali antara satu sama lain. Kegembiraan dan keperitan hidup di alam remaja mereka melalui bersama. Tetapi semua itu hanya tinggal kenangan sahaja. Misha kehilangan seorang sahabat yang tidak ada kalang-gantinya.Peristiwa itu berlaku dua tahun yang lalu. Sewaktu itu mereka sedangberada di kantin sekolah. Misha sedang marahkan Sharon kerana mengambil pena kesukaannya tanpa izinya dan menghilangkannya. 

Kamis, 06 Oktober 2011

SALAWAT DEDAUNAN

Masjid itu hanyalah sebuah bangunan kecil saja. Namun, jika kau memperhatikan, kau akan segera tahu usia bangunan itu sudah sangat tua. Temboknya tebal, jendelanya tak berdaun—hanya lubang segi empat dengan lengkungan di bagian atasnya. Begitu juga pintunya, tak berdaun pintu. Lantainya menggunakan keramik putih—kuduga itu baru kemudian dipasang, karena modelnya masih bisa dijumpai di toko-toko material. Masjid itu kecil saja, mungkin hanya bisa menampung sekitar 50 orang berjemaah. Namun, halaman masjid itu cukup luas. Dan di hadapan bangunan masjid itu tumbuh pohon trembesi yang cukup besar. Mungkin saja usianya sudah ratusan tahun. Mungkin saja si pembangun masjid ini dulunya berangan-angan betapa sejuknya masjid ini di siang hari karena dinaungi pohon trembesi. Mungkin saja begitu. Begitu besarnya pohon trembesi itu, dengan dahan dan cabangnya yang menjulur ke segala arah, membentuk semacam payung, membuat kita pun akan berpikir, masjid ini memang dipayungi trembesi.


Rabu, 05 Oktober 2011

Sahabat Selamanya

Pagi hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Ivan temanku sudah menunggu diluar rumah kakekku dia mengajakku untuk bermain bola basket.“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya padaku. “Sekarang?” tanyaku dengan sedikit mengantuk. “Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”, “Iya tapi cepat ya” pintanya.Setelah aku cuci muka, kami pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumah kakekku.“Wah dingin ya.” kataku pada temanku. “Cuma begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.Setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai. “Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” ajakku padanya. “Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan orang-orang disini.” paksanya. “Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.” jawabku malas. “Terserah kamu aja deh.” jawabnya sambil berlari kearah orang-orang yang sedang bermain basket.“Ano!” seseorang teriak memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dengan tersenyum manis.

Arti Sebuah Persahabatan

Bunyi ayam berkokok, alarm berbunyi dan suara mama yang terus memanggilku. Aku terbangun karena semua suara itu. Saat aku melihat jendela kamarmu langit sudah mulai terang “aku.. terlambat…” Aku berlari menuju kamar mandi, aku melakukan apa yang seharusnya dilakukan di kamar mandi. Setelah aku mandi dan keluar dari kamar mandi aku melihat jam dinding kamarku sudah menunjukan pukul 06.30 WIB, aku tergesa-gesa memakai baju, mengikat rambut dan lain-lain. Setelah semua selesai aku keluar dan memakai sepatuku. Diluar rumahku terdengar beberapa suara yang memanggil namaku “mita..mita..mita..” Aku teringat bahwa aku ada janji dengan sahabatku untuk pergi sekolah bersama.
Aku bergegas keluar menyahut pangggilan dari sahabat-sahabatku dan menuju ke sahabat-sahabatku. “iya..iya ” “uh.. kamu lama sekali” “ya.. maaf..” “ ya sudah kita pergi ke sekolah sekarang.. nanti kita terlambat,” Kamipun melangkah menuju sekolah yang berjarak kurang lebih 200 meter dari rumahku.

Senin, 03 Oktober 2011

Cerpen Persahabatan - Makna Pengalaman


Pelajaran dari Sebuah Pengalaman


Pagi yang cerah, mentari mulai menampakkan sinarnya. Burung berkicau. Alarm Hp-ku berbunyi membangunkanku pagi ini. Segera aku meyambar handuk dan melangkah ke kamar mandi. Setelah siap dengan seragam putih-abu-abuku, aku menuju ke ruang makan.

“Pagi ma, pagi pa !” , sahutku kepada mereka.

“Pagi juga Whynha !”, sapa mereka kepadaku.